Friday, 30 April 2010

MENGEMBALIKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA YANG TIDAK LULUS UJIAN NASIONAL

Banyaknya siswa-siswi yang tidak lulus dalam pelaksanaan UN (Ujian Nasional 2010) membawa beban psikis bagi siswa itu sendiri. Hal ini juga bisa berdampak pada kehidupan social siswa-siswi itu sendiri seperti mersa malu, siswa mengisolasikan diri, menjadi pemurung dan sebagainya meskipun ada ujian ulangan. Waktu pelakasanaan ujian yang begitu cepat dinilai sebagai factor utama penyebab banyaknya siswa-siswi yang tidak lulus. Hal ini memberikan tekananan kepada siswa sehingga mereka tidak dapat belajar dengan maksimal. Selain itu ketidaklulusan siswa juga disebabkan oleh kunci jawaban palsu yang beredar melalaui pesan singkat hp, siswa justru lebih mempercayai kunci jawaban dari orang lain dibandingkan mempercayai potensi yang dia miliki.
Agar beban psikis siswa-siswi tidak semakin parah disini diperlukan peran keluarga terutama orang-orang terdekat seperti ayah dan ibu. Salah satu cara yang dapat dilakukan Orang tua adalah memotivasi dan memberikan semangat kepada anaknya dengan cara menangkan si anak dengan membawanya berrekreasi, menjelaskan bahwa tidak lulus bukan berarti semua harapan anak menjadi sirna, justru hal ini bisa menjadi titik tolak kebangkitan untuk lebih baik lagi.
Rekreasi merupakan salah satu cara yang bisa ditempuh untuk menghilangkan pikiran-pikiran yang menjadi beban, dengan rekreasi pikiran bisa diisi dengan hal-hal yang baru sehingga pikiran yang menyebabkan gangguan dapat ditekan. Dengan begitu anak tidak pesimis, dan tidak patah semangat untuk jalani kehidupan-sehari-harinya dan karakter anak juga tidak matik, serta hal ini juga dapat memberikan sisi positif bagi anak, dimana anak kembali menemukan kepercayaan dirinya karena diberikan perhatian oleh orang tua.(Eza)

0 comments: