Tuesday, 26 March 2013

Perilaku Membolos

Perilaku Membolos
Pengertian Perilaku Membolos

Menurut Irwanto, dkk (1994:20) pada umumnya perilaku dapat ditinjau secara sosial, yaitu pengaruh hubungan antara organisme dengan lingkungannya terhadap perilaku, intrapsikis yaitu proses-proses dan dinamika mental atau psikologis yang mendasari perilaku, serta biologis, yaitu proses-proses dan dinamika yang syaraf-faali (neural fisiologis) yang ada dibalik perilaku. Sedangkan Soekidjo (dalam Sunaryo, 2004:3) secara operasional perilaku diartikan suatu respon organisme atau seseorang, terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut. Ensklopedia Amerika (dalam Sunaryo, 2004:3) mengartikan perilaku sebagai suatu aksi reaksi organisme terhadap lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tetentu, Notoatmodjo (dalam Sunaryo, 2004:3). Kwick (dalam Sunaryo, 2004:3) mendefinsikan perilaku sebagai tindakan atau perilaku suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari. Sedangkan menurut Sunaryo (2004:3) perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan respon serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku berhubungan dengan esensi dasar manusia diantaranya adalah perilaku membolos. 

Perilaku berhubungan dengan esensi dasar manusia diantaranya adalah perilaku membolos. Membolos adalah tidak masuk selama waktu pelajaran di sekolah. Teasley (dalam Jacobs & Kristonis, 2007) mendefinisikan membolos sebagai setiap kejadian ketika seorang siswa tidak hadir sekolah. Stou (dalam Reid, 2004:59) menjelaskan bahwa  perilaku membolos merupakan perilaku sebagai absen dari sekolah untuk alasan yang tidak sah. Sedangkan Reeves (2006) mendefinisikan membolos sebagai ketidakhadiran tanpa alasan selama lima kali atau lebih per semester.


0 comments: