Tweet |
Saat itu kata tokoh masyarakat Kayu Aro Sartoni diadakan acara ritual sesembahan untuk Gunung Kerinci yang dipimpin sesepuh desa biasa disebut Mbah Kusno, namun semenjak Mbah Kusno meninggal dunia dua tahun lalu acara ritual tersebut terhenti.
Apalagi kata Sartoni setelah pergantian Bupati Kerinci dari H. Fauzi Siin ke Murasman acara ritual sempat tidak dilaksanakan pada tahun 2008 lalu. Mungkin karena itulah Gunung Kerinci menunjukkan aktifitasnya.
Atas inisiatif masyarakat dua kecamatan yaitu Kecamatan Kayu Aro dan Kecamatan Gunung Tujuh untuk mengadakan kembali acara sedekah bumi, maka pada Jumat (5/6) diadakanlah acara tersebut yang bertempat di pintu rimba menuju Gunung Kerinci.
Acara sakral dihadiri Wakil Bupati Kerinci H. Mhd. Rahman, Kapolres Kerinci AKBP. Drs. Sunarwan Sumirat, Kejari Daru.TS dan sejumlah pejabat di Kerinci dan ribuan masyarakat dari 40 desa di dua kecamatan juga memadati lokasi acara.
Seekor kerbau dikorbankan dan kepala kerbau tersebut ditanam bersama dengan sejumlah sesajian di kaki Gunung Kerinci. Menurut sesepuh desa Mbah Seni mengatakan, acara sakral ini dilakukan setiap tahun pada bulan syuro dengan keyakinan serta dua adat yaitu adat Jawa dan adat Kerinci.
“Tujuan acara ini untuk menjinakkan Gunung Kerinci agar tidak meletus. Ini usaha kita, namun semuanya yang terjadi atas kehendak Allah Swt,” sebut Mbah Seni.
Disamping kepala kerbau, dan sejumlah sesajian dari hasil pertanian seperti kentang, tomat dan sayuran lainnya dan nasi tumpeng melengkapi acara ritual tersebut. Setelah penanaman kepala kerbau dan sirih sekapur di kaki Gunung Kerinci barulah dilakukan acara makan bersama dan melempar sesajian kepada masyarakat.
Wakil Bupati Kerinci H. Mhd. Rahman mengatakan, acara ini akan dilaksanakan setiap tahun, dan akan ditetapkan sebagai agenda nasional.(Infojambi.com/AL)
0 comments:
Post a Comment