Thursday, 24 March 2011

Kuliah Di Psikologi


Dulu dari SD sampai SMA cita-citaku pengen masuk Kedokteran, karena itu aku suka sama pelajaran Biologi karena dengar-dengar dari Dokter, ketika mau kuliah di Kedokteran yang penting mata pelajaran Biologinya.
Entah, mengapa kelas 3 SMA haluanku berubah untuk kuliah di psikologi, berawal dari perbincangan aku dengan teman sebangku yang menyatakan dia ingin masuk Psikologi, dan ditambah lagi arahan dari saudara laki-laki aku yang berada di Pulau Jawa membuat aku mulai tertarik dengan Psikologi. Akhirnya ketika formulir undangan dari Universitas-Universitas datang aku pun mengambil jurusan Psikologi disalah satu universitas sebagi pilihan pertama.
Pilihanku untuk masuk Psikologi ternyata berbanding terbalik dengan ayahku. Ayahku berharap aku bisa masuk Keguruan. Ayahku melihat bahwa banyak keguruan (Guru) yang dibutuhkan setiap tahunnya. Ditambah psikologi tidak terlalu populer di kampungku. “Apa psikologi?” orang-orang menganggap pikologi sebagai ilmu kejiwaan yang mengurus orang gila.
Akhirnya aku berhasil meyakinkan ayahku jika Psikologi pun prospek kerjanya bagus, meskipun aku sendiri waktu itu tidak yakin dengan pernyataanku itu. Pada waktu pendaftaran PMDK aku mengambil 3 formulir Undangan yakni UNP, UNDIP, dan USU, akan tetapi akhirnya untuk formulir USU aku mengundurkan diri. Di UNP aku memutuskan mengambil Psikologi sebagai pilihan pertama dan memutuskan Biologi sebagai pilihan kedua. Dan di UNDIP (Universitas Diponegoro) menjadi pilihanku untuk mengambil Kedokteran karena di semarang (Jawa Tengah) akan mempunyai saudara.
Hari H pengumuman PMDK, aku masih berlibur ditempat Keluarga di Jambi dan ketika sedang dengar musik tiba-tiba HP ku berbunyi, dan aku melihatnya ternyata dari saudara aku yang berada dijawa, akupun mengangkatnya. Setelah berbincang-bincang cukup lama akhirnya saudaraku memberitahukan bahwa aku lulus di Psikologi UNP dan menanyakan no formulirku saat mendaftar di UNP (kelulusanku dilihatnya di Internet) dan pada saat yang bersamaan dia juga bilang jika pengumuman kelulusan di Kedokteran UNDIP Belum keluar, yang keluar untuk jurusan lain. (aku sempat berpikir, kok belum keluar ya, sedangkan yang lain telah keluar, ya sudahlah mungkin saja dia tak mau mengecewakan aku, )“Alhamdulillah, Allohu Akbar, aku diterima di Psikologi. Ucapku dalam hati” setelah itu akupun menelepon ibu dan langsung aku katakan hal itu pada ibu, bahwa aku diterima di Psikologi“.
Dan sekarang Kurang lebih 3,5 tahun aku berada  di Psikologi UNP banyak suka dan duka yang tak terlupakan.
Hal pertama adalah mendaftar ulang di FIP (Fakultas Ilmu Pendidikan) pada waktu itu aku ditemanin ayahku, setelah mendaftar dan mendapatkan surat aku menuju ke Rektorat UNP Untuk memastikan letak kampus Psikologi UNP, akhirnya aku mendapatkan kepastian bahwa kampusnya di Bukittinggi. Aku bersama ayahpun langsung bertolak ke Bukittinggi untuk memastikan kampusku dan sekalian mencari kos, sesampainya di kota Bukittinggi kami langsung menuju ke Belakang Balok lokasi kampus psikologi. Setelah itu pencarian kos, meskipun akhirnya aku tidak dapat kos dan kamipun pulang ke Padang lagi.
Ringkasnya……
Pada waktu itu Ospek di Psikologi, aku pikir akan se-horor yang diceritakan oleh senior-seniorku atau guruku yang sampai ada berpura-pura menjadi orang gila, atau menyatakan cintanya pada Pohon. Di sini ospek disambut dengan suka cita dengan lagu khas mahasiswa, “Kepada Para Mahasiswa, Yang Merindukan Kejayaan”
Sebelumnya pasca upacara penyambutan universitas, masing-masing mahasiswa akan lari ke stand-stand di masing-masing fakultas. Di situlah akan diinfokan mengenai atribut apa yang perlu disiapkan oleh MaBa (Mahasiswa Baru). Di antaranya
1.      Buku Perkenalan
2.      Buku Catatan
3.      Papan nama di dada dengan ukurannya
4.      Bagi laki-laki potong rambut maksimal 3 cm, perempuan yang tidak berjilbab rambutnya dikuncir 2
5.      Menggunakan bawahan hitam, dan atasan putih, berspatu hitam, dsb.
Hari pertama PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru), aku mencoba kenalan dengan teman-teman yang aku anggap asing. “Reza,” Sapaku sambil menjabat tangan teman baru yang aku temui. “Hari pertama itu diwarnai dengan pembagian kelompok dan sosialisasi jargon-jargon dan Yel-Yel (Uh, tau ga ini hal paling konyol yang pertama kali aku lakukan, bagaimana tidak harus bergoyang, meloncat, teriak, hingga berputar-putar, karena hal ini gak aku temui ketika di kampung, haha). “2007!!!” Teriak seorang senior. “Baguuuuus,” Saut Maba serempak dengan 2 jempol tangan di ayunkan ke depan ( Haaah, Capek Dech) Tetapi, kelak inilah yang akan mengompakan angkatanku dan kelak baru aku sadar inilah kenang-kenangan angkatanku.
Setelah itu barulah, kami berkumpul dalam satu kelompok untuk berkenalan, menentukan ketua kelompok, dan membuat yel-yel kelompok (tapi aku sudah lupa dengan yang satu ini, hihi). Hari itu dipenuhi dengan pengenalan fakultas.
Sore hari, di hari pertama diumumkan tugas-tugas untuk hari besok. Tugas itu terasa sangat berat karena dibawakan oleh para senior yang dikenal bersedia bersikap bengis selama PMB, hanya menampilkan kegalakannya di depan Maba,”Buat papan nama yang sesuai dengan kelompok kalian, Selain itu juga membuat tas dari kantong yang berwarna merah Putih.
Oya, selama PMB bagi yang mampu membuat prestasi atau berani bertanya atau berpendapat akan mendapatkan pengahrgaan dan yang melakukan pelanggaran akan mendapatkan hukuman. Yang kelak akan aku ketahui bahwa ini mengacu pada salah satu teori dalam Psikologi yaitu Behaviorisme yang salah satunya juga memperkanlkan konsep reward and punishment. Reward diberikan agar suatu perilaku itu diulang, dan punishment itu diberikan agar suatu perilaku dihambat atau tidak diulangi lagi.
Keesokan harinya, PMB hari kedua pun tidak jauh berbeda karena diisi oleh beberapa materi dan pengenal dari Dosen.  Selain itu juga kami disuruh untuk mengumpulkan data dari teman-teman sesama Maba, senior, dan dosen maupun karyawan sebanyak mungkin. Ketika di sesama Maba memang tidak ada masalah tetapi ketika di senior pasti banyak maunya, mulai dari nyanyi hingga menunjukan yel-yel.
Hari terakhir diisi dengan renungan. Sampai sedihnya ada mahasiswa yang pingsan juga. Selain itu juga penentuan kakak-kakak ter-ter, mulai dari terbaik hingga tergalak,
“Alhamdulillah, akhirnya selesai juga. Aku bisa pulang hari ini..” Ya aku ingin pulang hari ini karena senin sudah mulai kuliah hari pertama. Rasanya luar biasa menyenangkan pulang meski hanya pulang kekos senior. PMB 3 hari akhirnya selesai, PMB yang aku kira sangat berat itu ternyata belum apa-apa buat teman-teman fakultas lain, “Enak benar kamu dikasih makan? Aku gak sama sekali” cerita temanku ketika menceritakan temannya dari Teknik. Atau anak jurusan Olahraga yang memakai kalung ikan selama PMB. Ternyata apa yang kita pikir berat ternyata belum seberapa daripada apa yang orang lain alami.
Dan pada hari Minggu akupun bertolak ke Bukittinggi sendirian, tak lupa aku Pamit ke Senior tempat aku menginap selama PMB. Dan Hari Senin kuliah petama di mulai dan diisi dengan perkenalan-perkenalan dengan teman-teman sekelas…………….
Sungguh mengahrukan jika diingat

20 comments:

Agustina E. Sianipar said...
This comment has been removed by the author.
Agustina E. Sianipar said...
This comment has been removed by the author.
Muhammad Reza said...

Sekarang di UNP BUKAN PENDIDIKAN AJA TAPI ADA JUGA NONPENDIDIKANNYA SALAH SATUNYA JURUSAN PSIKOLOGI UNP (NON PENDIDIKAN)..ALUMNI KITA JUGA BISA LANJUT KE UI,UGM DAN UNIVERSITAS LAINNYA UNTUKROFESI PSIKOLOG..JADI PSIKLOGI UNP DIAKUI,BUKAN PENDIDIKAN TAPI NON PENDIDIKAN UNTUK AKREDIATASI KAMU BISA SERACHING DI ban -pt

Dhollie stevhanny sooyoungchamomile said...

Kaka..
Akku lls psikologi UNP..
Tapi aku tkut bnged ne kak ngbyngin ospeq.a
senior.a pda sdis ngk kak?
Ospeq.a d UNP pdang taw bkit sii kaka?

Unknown said...

bisa tolong share rincian biaya difakultas psikologi,mas ?

Unknown said...

Ka, kalau boleh tau SNMPTN di UNP boleh lintas jalur gak???
Psikologi UNP kan masuk rumpun IPS sedangkan aku dr jurusan IPA...

Muhammad Reza said...

Aku SMA juga jurusan IPA kok, tapi pas kuliah ngambil jurusan Psikologi. Jadi Psikologi UNP bisa dari IPA atau IPS. Untuk biaya kuliah jaman saya angktan 2007 spp Rp.450.000 saja. klo skrg ndak tau berapa spp untuk psikologi

Muhammad Reza said...

@Anggi Aamiin...semoga lulus dan tercpai ya

Muhammad Reza said...

Dear All saya alumni UNP dan sekarang saya bekerja sebagai HRD di perusahaan :)

Fahni said...

Permisi, saya mau tanya. Di UNP bila mengambil psikologi akan mendapat gelar apa ya? Karena masuk kedalam fakultas ilmu pendidikan apa gelarnya akan s.pd? Terima kasih sebelumnya

Unknown said...

Kakak ngambil psikologi industri yaa ? Btw itu kerjanya kakak harus kasih cp dulu kan ke prusahaan" ? Ato kakak di rekrut sama perusahaan itu langsung ?

Unknown said...

Kakak jurusan psikologi industri ya ? Yang di pelajari nantik
apaapa aja kak ? Soalnya saya jugak mau ngambil itu

Unknown said...

Kak yg di pelajari di psikologi industri apaapa aja kak ?

Unknown said...

Kak yang di pelajari di psikologi industri apa aja kak ?

Unknown said...

Kak apa psikologi di unp ada terapan psikologi klinis nya juga? Maksudku nggak kyk di unj kan yg diajarin psikologi murni aja trus lulus dr situ gelar kita sarjana pendidikan bukan sarjana psikologi

Unknown said...

Kak apa psikologi di unp ada terapan psikologi klinis nya juga? Maksudku nggak kyk di unj kan yg diajarin psikologi murni aja trus lulus dr situ gelar kita sarjana pendidikan bukan sarjana psikologi

Psikologi said...

yess semangat psikologi...

ayo belajar banyak psikologi di Universitas Psikologi saja.

Artikel pilihan:
- Konsep dasar statistika psikologi

Universitas Psikologi said...

Belajar psikologi memang menyenangkan.

Kalau ada waktu mampir ke sini kakak:
- Pengertian Aspek Kebahagiaan atau Happiness
- Struktur Kepribadian Menurut Freud

Makasih ya ilmunya bermanfaat nih.

Unknown said...

Perusahaan mana?

Sherly said...

Sekaraang kaka massih lanjut kuliah kah?