Tweet |
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Bagi mereka yang berkecimpung dalam aktivitas Human Resources, istilah Job Analysis, Job Description, Job Specification dan Job Evaluation bukanlah istilah yang asing. Istilah-istilah tersebut dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Analisa Jabatan, Uraian Jabatan, Spsifikasi Jabatan dan Penilaian jabatan. Untuk itu perlu dimengerti apa dan bagaimana berfungsinya aktivitas-aktivitas tersebut termasuk mengapa perangkat tersebut diperlukan.
Organisasi manapun di dunia jika dikelola dengan benar selalu menggunakan strategi dalam menjalankan roda organisasinya. Yang dimaksud strategi disini adalah “rencana apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi”. Walaupun ini bukan definisi ilmiah tetapi merupakan definisi praktis, namun kiranya cukup untuk memulai topic pembicaraan kali ini. Strategi organisasi, yang dalam pengembangannya dipengaruhi oleh faktor luar maupun faktor dalam di dalam organisasi, selanjutnya akan dijabarkan lebih lanjut oleh Divisi-divisi seperti Keuangan, Komisi-komisi, dll yang ada dalam organisasi tersebut. Sehingga nantinya akan ada perencanaan di dalam divisi-divisi tersebut. Selanjutnya perencanaan Divisi tersebut akan dijabarkan lebih lanjut lagi dengan lebih terperinci menjadi Goal dan Objektip oleh departemen-departemen atau bagian-bagian lain dalam Divisi masing-masing. Untuk Human Resources Department misalnya dibagi dalam Recruitmen, Pengupahan, Training and Development dsb. Namun sebelum masuk lebih dalam kiranya perlu dikemukakan atas beberapa istilah yang mungkin perlu dikaji.
1. Posisi: (sering disebut pula “kedudukan”) adalah sekelompok tugas yang dilimpahkan kepada seseorang. Banyaknya posisi dalam suatu organisasi adalah sebanyak personalia dalam organisasi itu.
2. Jabatan: merupakan sekelompok posisi yang sama dalam jenis dan tingkatan pekerjaannya. Dalam beberapa hal sebuah posisi yang tercakup dalam jabatan itu karena tidak ada posisi lainnya yang sama.
3. Okupasi: merupakan sekelompok jabatan yang sama dalam jenis pekerjaan dan ditemukan di seluruh organisasi. Suatu okupasi adalah suatu golongan pekerjaan yang ditemukan dalam banyak organisasi. Mengapa Analisa Jabatan? Karena pada dasarnya focus utama dari Human Resources dari suatu organisasi adalah manusia yang berkarya atau bekerja di lingkup organisasi tersbut serta pekerjaannya/karyanya yang dikerjakan oleh manusia tersebut.
Pertanyaan selanjutnya adalah apa yang dimaksud dengan analisa jabatan?Secara umum dapat didefinisikan dengan “suatu proses secara sistematis untuk mendapatkan informasi-informasi yang penting dan relevan mengenai suatu jabatan”. Dengan demikian analisa jabatan merupakan suatu proses pengkajian dan pengumpulan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan dan tanggung jawab suatu jabatan tertentu. Dalam kenyataannya ini merupakan suatu prosedur untuk mengumpulkan, mengolah, menafsirkan dan menarik kesimpulan berdasarkan segala fakta yang relevan dengan jabatan secara sistematis. Oleh karena itu analisa jabatan menyelidiki tugas-tugas, proses-proses, peraturan-peraturan, wewenang-wewenang dan tanggung jawab, kondisi-kondisi kerja dan syarat-syarat perseorangan. Artinya bahwa analisa jabatan berhubungan dengan jabatan dan kondisi mengenai pemegang jabatan (pekerja) untuk melangsungkan jabatan tersebut.
Terbatasnya pengetahuan tentang jabatan-jabatan yang ada dalam perusahaan seringkali terjadi karena tidak adanya keseragaman istilah (nama jabatan) dan juga karena selalu terjadi perubahan-perubahan pada jabatan itu sendiri. Sering dijumpai adanya jabatan yang sama untuk jabatan-jabatan yang mempunyai tugas-tugas yang berbeda. Sebaliknya untuk tugas-tugas yang sama ada kalanya diberikan nama jabatan yang berbeda pada perusahaan yang berbeda.
Contoh kebanyakan perusahaan hanya tahu bahwa misalnya mereka mempunyai 5 orang tukang ketik, 20 orang operator dan 8 orang ahli teknik. Namun apa yang sebenarnya dilakukan oleh orang-orang tersebut belum tentu diketahui secara jelas oleh perusahaan. Bahkan ironisnya para pemegang jabatan itu sendiri kadang kala tidak tahu atau merasa ragu tentang siapa yang seharusnya ia kerjakan. Untuk mengatasi hal ini, bisa dilakukan Analisa Jabatan. Suatu studi yang secara sistematis dan teratur mengumpulkan semua informasi dan fakta yang berhubungan dengan suatu jabatan. Berdasarkan uraian diatas maka dibawah ini akan lebih dijelaskan lagi analisis jabatan pada seorang bidan.
b. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah memberikan gambaran mengenai analisis jabatan pada seorang Bidan.
c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pemakaian atau kegunaan Analisa Jabatan pada umumnya digunakan untuk keperluan :
• Kelembagaan (Organisasi Dan Perancang Jabatan
a. Penyusunan organisasi baru
b. Penyempumaan organisasi yang sekarang
c. Peninjauan kembali alokasi tugas, wewenang dan tanggungjawab tiap jabatan.
• Kepegawaian
a. Rekrutmen seleksi/penempatan
b. Penilaian jabatan (Evaluasi jabatan)
c. Penyusunanjenjang karir (Career Planning)
d. Mutasi/promosi/rotasi (kaitannya erat dengan c)
e. Program pelatihan
• ketataklaksanaan
a. Tata laksana
b. Tata kerja/prosedur
d. Manfaat Penulisan
Banyak sekali masalah yang dihadapi manusia termasuk bidan dalam pekerjaan. Sebab itu, laporan ini disusun untuk keperluan identifikasi masalah-masalah yang dihadapi oleh Bidan agar tidak terjebak dalam permasalahan itu dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pekerjaan. Laporan ini dapat digunakan untuk keperluan akademik dan juga untuk penunjang peningkatan mutu pekerjaan.
e. Metode Penulisan
Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan metode kajian kepustakaan dimana penulis berpedomanan pada buku-buku yang berkaitan dengan analisis jabatan dan sumber lain yang mendukung penulisan laporan ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Analisis Jabatan
1. Pengertian Analisis Jabatan
Analisis Jabatan adalah suatu studi yang secara sistematis dan teratur mengumpulkan semua informasi dan fakta yang behubungan dengan suatu jabatan. Analisa jabatan adalah sebuah proses untuk memahami suatu jabatan dan kemudian menyadurnya ke dalam format yang memungkinkan orang lain untuk mengerti tentang jabatan tersebut. Ada 3 tahap penting dalam proses analisis jabatan, yaitu (1) mengumpulkan informasi, (2) menganalisis dan mengelola informasi jabatan, dan (3) menyusun informasi jabatan dalam suatu format yang baku. Analisis jabatan yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan uraian jabatan yang baik pula, dan kemudian dapat dijadikan bahan baku yang baik untuk proses pengelolaan SDM yang lain (evaluasi jabatan, rekrutmen dan seleksi, manajemen kinerja, penyusunan kompetensi, pelatihan). Ada sejumlah prinsip penting yang harus dipegang dalam melakukan proses analisis jabatan.
Analisa jabatan adalah suatu kegiatan untuk mencatat,mempelajari dan menyimpulkan keterangan keterangan ataufakta-fakta yang berhubungan dengan masing masing jabatan secara sistematis dan teratur, yaitu :
➢ Apa yang dilakukan pekerja pada jabatan tersebut
➢ Apa wewenang dan tanggung jawabnya
➢ Mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan
➢ Bagaimana cara melakukannya
➢ Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaannya . Besarnya upah dan lamanya jam bekerja
➢ Pendidikan, pengalaman dan latihan yang dibutuhkan
➢ Keterampilan, sikap dan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut
➢ Dan lain-lain
Beberapa Istilah Dalam Jabatan : Unsur atau elemen, ialah komponen yang terkecil suatu pekerjaan, misalnya memutar, menarik, menggosok, dan mengangkat Tugas atau Task adalah adalah sekumpulan unsur yang merupakan usaha pokok yang dikerjakan karyawan dalam memproses bahan kerja menjadi hasil kerja dengan alat kerja dan dalam kondisi jabatan tertentu. Kedududukan atau posisi adalah sekumpulan tugas yang diberikan kepada seseorang pegawai atau pekerja yakni seluruh kewajiban dan tanggung jawab yang dibebankan kepada seseorang pegawai atau pekerja. Pekerjaan atau job adalah sekumpulan kedudukan yang memiliki persamaan dalam tugas-tugas pokoknya dan berada dalam satu unit organisasi. Jabatan atau accupation adalah sekumpulan pekerjaanyang berisi tugas-tugas pokok yang mempunyai persamaan, dan yang telah sesuai dengan satuan organisasi.
2. Prinsp-Prinsip Analisis Jabatan
Ada sejumlah prinsip-prinsip penting yang harus dipegang dalam melakukan proses analisis jabatan yakni :
1. Proses analisis dilakukan untuk memahami apa tanggung jawab setiap jabatan dan kontribusi hasil jabatan tersebut terhadap pencapaian hasil atau tujuan organisasi. Dengan analisis ini, maka nantinya uraian jabatan akan menjadi daftar tanggung jawab, bukan daftar tugas atau aktivitas.
2. Yang dianalisis adalah jabatan, bukan pemegang jabatan yang saat ini kebetulan sedang memangku jabatan tersebut. Ini penting untuk menghindari bias kita menganalisis jabatan berdasarkan kemampuan, kinerja, gaya atau metoda kerja dari pemegang jabatan saat ini. Yang perlu kita analisis adalah standar desain jabatan tersebut berdasarkan struktur organisasi yang ada saat ini.
3. Kondisi jabatan yang dianalisis dan akan dituangkan dalam uraian jabatan adalah kondisi jabatan saat ini berdasarkan fakta yang ada sesuai rancangan strategi dan struktur organisasi.
Prinsip-prinsip ini penting untuk dipahami karena sering terjadi di banyak organisasi, uraian jabatan dibuat berdasarkan “selera” masing-masing atasan, atau bahkan diserahkan untuk dibuat oleh pemegang jabatan. Ini membuat tidak adanya standar batasan jabatan yang sebenarnya diinginkan oleh organisasi. Jika hal ini terjadi, maka akan mudah untuk diperkirakan munculnya banyak masalah mengenai tumpang-tindih tanggung jawab antarjabatan, atau rangkap-merangkap tanggung jawab oleh karena ada beberapa tanggung jawab yang ternyata tidak tercakup di jabatan apapun. Juga akan dapat terjadi adanya jabatan yang beban tanggung jawabnya sangat besar/luas, sementara jabatan lain terlihat sangat sempit dan ringan, sehingga tidak ada perimbangan cakupan pekerjaan, yang dapat menimbulkan banyak masalah seperti.
3. Tujuan Analisis Jabatan
Analisa jabatan memiliki tujuan:
• Pengembangan Karir
• Aspek Legal
• Penilaian Kinerja
• Rekruitment dan seleksi
• Pelatihan
• Penetapan Gaji
• Klasifikasi jabatan
4. Pentingnya Analisis Jabatan
Informasi dasar dan penting mengenai jabatan ini diperlukan oleh banyak pihak, mulai dari pemegang jabatan (agar ia mengerti apa yang dituntut dari jabatan tersebut), perekrut (agar mengerti orang seperti apa yang sesuai untuk mengisinya), atasan (supaya memahami apa yang ia tuntut dari pekerjaan bawahannya dan menjadi dasar yang objektif untuk mengkomunikasikan ekspektasi organisasi terhadap bawahannya, serta dasar untuk pengukuran kinerja), hingga bagi pengelola pelatihan (agar mengerti kompetensi apa yang perlu dimiliki oleh setiap pemegang jabatan). Penyusunan uraian jabatan harus dilakukan dengan baik agar mudah dimengerti. Untuk itulah diperlukan suatu proses yang terstruktur pula, yang dikenal dengan analisis jabatan.
Peran Analisis Jabatan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu pengetahuan yang eksplisit dan terperinci mengenai setiap jabatan sangatlah diperlukan, antara lain untuk keperluan:Rekrutmen, seleksi dan penempatan tenaga kerja Menentukan besarnya upah, merancang jalur karir pekerja / pegawai, menetapkan beban kerja yang pantas dan adil, merancang program pendidikan dan pelatihan yang efektif . Selain memberikan manfaat bagi organisasi, analisa jabatan juga bermanfaat bagi pegawai untuk mencapai tujuan-tujuan pribadinya. Dengan ditempatkan pada jabatan yang sesuai dengan kualifikasi yang ia miliki, berarti para pegawai tersebut telah diberikan kesempatan untuk mengembangkan dirinya dan merealisasikan potensinya seoptimal mungkin.
5. Isi Analisis Jabatan
Analisis Jabatan mencakup elemen-elemen , yaitu : Uraian jabatan adalah satu pernyataan tertulis tentang apa yang sesungguhnya dilakukan pemegang jabatan, bagaimana dia melakukannya dan dalam kondisi apakah pekerjaan itu dijalankan. Kebanyakan uraiannya memuat : identifikasi jabatan, ringkasan jabatan, hubungan-tanggung jawab-kewajiban, wewenang dari pemegang jabtan, standar kinerja, dan kondisi kerja , Spesifikasi jabatan menunjukkan orang macam apakah yang direkrut dan dalam kualitas apakah orang tersebut hendaknya diuji. Beberapa jenisnya : spesifikasi untuk personel terlatih dan tidak terlatih, spesifikasi jabtan berdasarkan penilaian, spesifikasi jabatan berdasarkan pada analisis statistic. Pemekaran jabatan : menugaskan para karyawan dengan kegiatan tambahan pada level yang sama sehingga meningkatkan jumalah kegiatan yang mereka lakukan.
6. Prosedur Analisis Jabatan
Prosedur yang ditempuh dalam melakukan analisis jabatan yakni:
a. Wawancara : wawancara individual, wawancara kelompok dan wawancara penyelia dengan beberapa pertanyaan khas : apa saja yang dilakukan oleh jabatan, apa yang merupakan tugas utama dari posisi anda?apa persisnya yang anda lakukan?dll
b. Kuesioner : meminta karyawan mengisi kuesioner utk menggambarkan tugas-tugas yang berkaitan dengan jabatan dan tanggung jawab mereka,
c. Observasi : dapat bermanfaat bila jabatan-jabatan terutama terdiri dari kegiatan yang daapt diobservasi secara fisik (penjaga gedung,pekerja lini perakitan & pegawai akunting)
d. Buku Harian (diary/logs) peserta.
Analisis jabatan dilaksanakan secara sistematis dengan tahapan sebagai berikut:
• pengumpulan data; Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan:
a. Formulir Isian, berupa pengumpulan data dan inventarisasi jumlah pemangku jabatan.
b. wawancara;
c. pengamatan langsung; dan
d. referensi.
• pengolahan data; Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan :
a. rekapitulasi jumlah beban kerja jabatan;
b. perhitungan kebutuhan pejabat/pegawai, tingkat efisiensi jabatan dan prestasi kerja jabatan; dan
c. rekapitulasi kebutuhan pejabat/pegawai, tingkat efisiensi unit dan prestasi kerja unit.
• penelaahan hasil olahan data, Penelaahan hasil olahan data sebagaimana dilakukan untuk memperoleh hasil yang akurat dan objektif serta sesuai dengan kondisi senyatanya.
• penetapan hasil analisis beban kerja.
B. Bidang Yang Diteliti
Dalam laporan ini bidang yang diteliti oleh penyusun yakni Bidan. Bidan adalah salah satu bidang pekerjaan yang bergerak dibidang Kesehatan yang bertugas membantu pelayanan bagi masyarakat.
Dalam analisis jabatan ini akan diteliti mengenai permasalahan-permasalahan yang sering dialami oleh para bidan dalam menjalankan profesinya sebagai pemberi pelayanan bagi masyarakat.
BAB III
PEMBAHASAN
a. Narasumber
Nama : Nesti Anggi Yutria
Tempat tanggal lahir : Jambi, 30 Desember 1987
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : D III Kebidanan
Pekerjaan : Bidan
Masa Kerja : 11 Bulan
Tempat Kerja : PUSKESMAS Bukit Indah SP 8 Merlung Tanjabar Jambi
Alamat : Perumahan Bukit Indah SP 8 Merlung Tanjabar jambi
b. Deskripsi Jabatan
Pengertian Bidan menurut Menteri Kesehatan RI yang tercantum dalam lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 369/Menkes/Sk/Iii/2007 Tanggal : 27 Maret 2007 salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan strategis terutama dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka kesakitan dan kematian Bayi (AKB). Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan dan paripurna, berfokus pada aspek pencegahan, promosi dengan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat bersama-sama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk senantiasa siap melayani siapa saja yang membutuhkannya, kapan dan dimanapun dia berada. Untuk menjamin kualitas tersebut diperlukan suatu standar profesi sebagai acuan untuk melakukan segala tindakan dan asuhan yang diberikan dalam seluruh aspek pengabdian profesinya kepada individu, keluarga dan masyarakat, baik dari aspek input, proses dan output.
c. Pengalaman Narasumber
Narasumber mengaku bahwa selama menjalani frofesi sebagai seorang bidan banyak suka dan duka yang dialaminya dimana ketika pasien meminta pertolongan untuk persalinan maka dirinya siap tidak siap harus menyiapakan tenaga untuk membantu persalinan itu. Kadang kala narasumber harus datang kerumah pasiennya pada malam hari, selain itu bekerja sebagai bidan dapat membantu menjaga Kesehatan ibu dan anak, Pemberian Gizi Balita, Imunisasi, Memberikan MP(makanan pendamping asi) Narasumber bekerja sebagai seorang bidan baru 11 bulan dan dia bekerja di Puskesmas. Sukanya menjadi seorang bidan seperti dikatakan narasumber adalah bisa membantu orang lain, ilmu menjadi bertambah, mengetahui banyak hal tentang kesehatan, kelelahan tidak dirasakan bila tugas persalinan berhasil dengan baik.
Duka menjadi seorang bidan yakni kadang kala karena semakin banyaknya pasien narasumber menjadi lupa makan dan menjadi sakit, pekerjaan lain menjadi tertunda, dan harus bekerja pada malam hari, selain itu harus membagi waktu antara pekerjaan dan frofesi sebagai ibu rumah tangga. Kadang kala ketika datang waktu istirahat tiba-tiba datang pasien untuk berobat.
d. Tata Cara Pendaftaran
Adapun tata cara pendaftaran menjadi bidan setelah tamat dari pendidikan kebidaanan yakni :
• Mengajukan surat lamaran ke BKD Provinsi/Kab/Kota
• Surat lamaran dilengkapi dengan ijazah terahkir
• Foto copy KTP
• Fas photo 3x4 2 lembar
Setelah surat lamaran diajukan ke pihak BKD Provinsi/Kab/Kota Via pos maka surat lamaran ini akan diseleksi oleh pihak BKD, Berkas yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan maka dinyatakan lulus dan berhak untuk mengikuti tes tertulis. Setelah ujian seleksi dilaksanakan maka hasilnya akan dikeluarkan 2 minggu kemudian dan yang lulus tes tertulis inilah yang menjadi PNS.
e. Syarat – Syarat Jabatan
Untuk menjadi seorang bidan maka yang dituntut adalah
• Pendidikan minimal Diploma
• Dapat menjaga Kode Etik Kesehatan
• Mempunyai surat izin bidan/terdaftara sebagai anggota IB(Ikatan Bidan) Indonesia (memiliki wadah frofesi)
BAB IV
METODE DAN PROSEDUR KERJA
a. Nama Jabatan
Nama jabatan dalam analisis jabatan ini adalah : Bidan
b. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan yang dilakukan yakni Persalinan, Pelayanan KB, Imunisasi, Peningkatan Gizi Balita, Penyuluhan, dan lain-lain.
c. Standar Prestasi Kerja
Mampu melaksanakan pekerjaan dengan maksimal dan tidak melanggar kode etik pekerjaan, serta dapat memberikan pelayanan yang baik bagi pasien. Selain itu seorang Bidan juga dituntut untuk terampil dalam menggunakan peralatan-peralatan kesehatan
d. Lingkungan Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dari seorang bidan yakni Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Klinik Bersalin, Puskesmas, Pusat Kesehatan Desa, Posyandu, Rumah Pribadi.
Tempat kerja
• Didalam Gedung : 90%
• Diluar gedung : 10%
Kondisi lingkungan
Kondisi
Kurang Cukup Baik
a. Suhu √
b. Penerangan √
c. Ventilasi √
d. Ketenangan √
e. Kebersihan √
f. Keleluasaan
• Luas ruangan
• Luas Meja
√
√
e. Sarana Dan Prasarana Pekerjaan
Sarana dan prasarana dalam bekerja yakni : Kursi, Meja, Tempat tidur pasien, Komputer, Printer, ATK, Telpon, Alat kesehatan lainnya, mobil ambulance, kenderaan roda dua, dll.
f. Pendidikan dan Keahlian Yang Dituntut
Untuk menjadi bidan maka seseorang harus menempuh pendidikan di Akademi Kebidanan. Keahlian yang dituntut yakni dapat menguasai dan menggunakan alat kesehatan dengan baik, serta menguasai teknik persalinan.
g. Status Pekerjaan
Status Pekerjaan PNS
h. Resiko Pekerjaan
Setiap Pekerjaan memiliki resiko begitu pula dengan bekerja sebagai seorang bidan yang berkecimpung didunia pelayanan kesehatan. Resiko yang ditimbulkan jika terjadi kesalahan maka akan berakibat pada maal praktek.
i. Waktu Kerja
Bidan bekerja di Puskesmas dengan jam kerjanya sebagai berikut :
Senin-kamis : 08.000-14.00
Jum’at : 08.00-11.00
Sabtu : 08-14.00
Selain itu ada juga jam-jam tambahan dimana pasien datang langsung kerumah Bidan.
j. Penghasilan
Penghasilan perbulan dari gaji pokok bidan yang menjadi narasumber adalah Rp. 1.300.000,00 disamping itu bidan juga memperoleh pendapatan lain selain dari pemerintah yaitu dari hasil praktek mandiri yang dibuka dirumah.
k. Pelatihan Pekerjaan
Pelatihan dalam dunia pekerjaan adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh instansi terkait untuk meningkatkan kualitas pekerjaan. Bekerja sebagai Bidan juga diberikan pelatihan.
Pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada Bidan yakni : Pelatihan Bayi Berat Lahir Rendah, Aspiksia, Asuh Sayang Ibu, Puskesdes.
l. Kenaikan Pangkat
Masa kenaikan pangkat 4 tahun, diusulkan 6 bulan terahkir masa kenaikan pangkat. Seseorang yang akan mengajukan kenaiakan pangkat yakni sesorang yang tidak pernah melanggar hukum/disiplin kerja, dan dinilai oleh DPP (Daf Penilaiian Pekerjaan Personil) didalamnya ada kepemimpinan, ketataan, disiplin, tanggung jawab, prestasi dan kemampuan ( Kenaikan pangkat regular).
Selain itu ada juga kenaikan pangkat yang diberikan karena prestasinya luar biasa misalnya di Polri bisa menangkap Terorisme maka orang tersebut dinaikkan pangkatanya. Pangkat naasumber dalam analisis jabatan ini adalah golongan II C
m. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Dalam menjalanakan pekerjaan sehari-hari keselamatan kerja bidan sangat diperhatikan, dimana bidan mendapatkan asuransi kerja. Dalam melakukan pengobatan atau praktek terhadap pasien bidan diwajibkan memakai seragam dan alat-alat yang aman.
n. Kaitan Pekerjaan Dengan Pekerjaan Lain
Bekerja sebagai seorang bidan bukan berarti hanya membantu persalinan saja namun pekerjaan sebagai seorang bidan juga berhubungan dengan pekerjaan lain seperti, Dokter, Perawat, Ahli Gizi, dan bidang pekerjaan lainnya.
Pekerjaan sebagai seorang dokter berhubungan juga dengan bidan dimana ilmu dari kedokteran disumbangakn untuk kebidanan, dan apabila persalinan seseorang tidak tertolongkan oleh bidan maka yang turun tangan adalah dokter untuk membantu suatu persalinan. Begitu juga dengan perawat, tidak mungkin seorang bidan mampu melakukan pekerjaan sekaligus dari membantu persalinan pasien sampai merawat pasien tentunya hal ini membutuhkan tambahan tenaga kerja lain yakni dari orang yang bekerja sebagai perawat.
Setiap pekerjaan mempunyai hubungan karena unttuk mencapai hasil yang bagus maka dibutuhkan kerjasama dan ini juga sesuai dengan kodrat manusia sebagai mahkluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain dalam melakukan sesuatu.
o. Prospek Pekerjaan
Prospek kerja sebagai seorang bidan sangat menjanjikan dimana selain bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) bidan juga mendapat izin membuka praktek pribadi dirumahnya dan ini sangat menguntungkan bidan, selain itu bidan juga bisa membuka klinik Bersalin.
BAB V
PENUTUP
a. Kesimpulan
Analisis Jabatan adalah suatu studi yang secara sistematis dan teratur mengumpulkan semua informasi dan fakta yang behubungan dengan suatu jabatan. Analisa jabatan adalah sebuah proses untuk memahami suatu jabatan dan kemudian menyadurnya ke dalam format yang memungkinkan orang lain untuk mengerti tentang jabatan tersebut. Ada 3 tahap penting dalam proses analisis jabatan, yaitu (1) mengumpulkan informasi, (2) menganalisis dan mengelola informasi jabatan, dan (3) menyusun informasi jabatan dalam suatu format yang baku. Analisis jabatan penting dilakukan untuk meningkatkan prestasi pekerjaan dan untuk menemukan permasalaahn-permasalahan yang dihadapi oleh sesorang dalam bekerja dalam hubungan pekerjaan.
Dan untuk melakukan analisis jabatan diperlukan prinsip-prinsip agar analisis yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan yang diinginkan.
b. Saran
Dalam penulisan laporan ini penyusun merasa masih banyak kekurangan-kekurangan, dan mungkin laporan ini tak sesuai dengan harapan para pembaca. Untuk itu masukan dan saran dari para pembaca sangat dibutuhkan.
Dan penyusun berharap laporan yang telah tersusun ini bisa bermanfaat dan dimanfaatkan oleh bidan khusususnya dalam meningkatkan prestasi kerja para bidan dan masyarakat umum dalam hal pengawasan terhadap kinerja para sbidan.
0 comments:
Post a Comment