Tweet |
Oleh Syamsul Bahri (Conservationist, pengamat di Jambi, Dosen STIE SAK)
Pil”gub”kada Propinsi direncanakan 19 Juli 2010, sesuai data sementara akan muncul Tiga kandidat calon gubernur (Cagub) Jambi yang ketiganya berlatar belakang Bupati yakni Madjid Muaz (MM), Hasan Basri Agus (HBA) dan Zulfikar Achmad (ZA).Sebanyak 3 bekal calon gubernur (bacagub) tersebut sudah mendeklarasikan diri dukungan Partai pengusung, sebagaimana diketahui bahwa ZA telah pada Minggu, 28 Pebruari 2010 di Ratu Convention Center (RCC) Jambi, sedangkan Madjid Muaz pada Sabtu, 27 Pebruari 2010, Hasan Basri Agus sudah jauh-jauh hari mendeklarasikan dirinya maju sebagai Cagub Jambi dan malah tim kampanye pun sudah disusun oleh HBA beserta koalisi parpol pengusung menyongsong Pilgub Jambi 19 Juni 2010.Jika kita amati dalam deklarasi tersebut semaua bacagub belum berani melakukan deklarasi pasangan bakal calon wakil gubernur (bacawagub), ini merupakan sesuatu hal yang masih diperdebatkan untuk mendapatkan siapa yang akan menjadi bekal calon wakil gubernur, hal ini lebih cenderung antar bacagub masih saling mengintip, atau adanya tarik ulur kepetingan baik oleh tim maupun oleh partai pengusung, sehingga semua bacagub belum berani menyatakan siapa pendamping dalam deklarasi tersebut.
Koalisi partai dalam bentuk kursi menjadi sebuah pertimbangan, serta kelayakan bekal calon wakil, baik ketokohan, dukungan masa pemilih, menjadi nilai yang sangat menentukkan, namun nilai yang lebih utama adalah kekuatan dan dukungan financial sang bacawagub betul-betul menjadi bagian yang menentukan, dengan sedikit mengabaikan dukungan non financial
Namun dalam penentuan bacawagub, koalisi geopolitik sesungguhnya menjadi pertimbangan yang sangat menentukan secara dukungan suara, namun kenyataan ini belum menjadi bagian pertimbangan startetgis dalam penentuan bacawagub, jika kita lihat bacagub yang muncul secara geopolitik dan adminstratif, serta melihat Daftar Pemilih Tetap versi KPUD 2010, jumlah DPT Prop Jambi untuk Pilgub sebanyak 2.197.512, bahwa pendukung HBA sebagai Bupati aktif Kabupaten Sarolangun sebanyak 7,8%; MM sebagai Bupati aktif Kabupaten Tebo 9,2% dan ZA sebagai bupati aktif Bungo sebanyak 9,3%, sehingga secara keseluruhan dukungan geopolitik pemilih dibawah 10% Pemilih Propinsi Jambi, sedangkan secara geopolitik dan Daerah pemilihan, ternyata wilayah yang memiliki dukungan pemlilih diatas 10% seperti Dapil Kerinci/Sungaipenuh 11,6%; Dapil Kota Madya Jambi 17,1 dan Muara Jambi 10,9% tidak mengusung bacagub
Jika kita lihat secara penyebaran masyarakat, yang mungkin menjadi bagian yang perlu diperhitungkan dan tak kalah pentingnya adalah melihat secara emosional masyarakat yang berada di wilayah Jambi, dan salah satu kelompk yang memiliki hubungan emosional kuat yang menyebar di seluruh wilayah di Propinsi Jambi adalah masyarakat Kerinci, yang dikenal dengan pangguyuban Himpunan Keluarga Kerinci (HKK), dan menurut informasi bahwa jumlah masyarakat Kerinci yang berada dilaur dapil Kerinci-Sungaipenuh adalah sebesar masyarakat yang ada dalam Kabupaten/kota yaitu hampir mencapai 11,6% sehingga jumlah Pemilih masyarakat Kerinci di Prop jambi mencapai hampir 25%, dan potensi ini cukup significant, namun sampai saat ini (data sementara) belum ada tokoh Kerinci/Kota Sungaipenuh yang memperoleh perahu untuk maju sebagai calon gubernur, sehingga pemilih masyarakat Kerinci/kota Sungaipenuh menjadi bola liar dalam Pil”gub”kada, tentunya bola liar ini menjadi bagian yang harus di tangkap oleh para bacagub, ini memerlukan sebuah proses yang membutuhkan startegi yang jitu, karena masyarakat Kerinci menyebar di seluruh wilayah dan sepanjang dikatahui, ikatan emosional tersebut lebih mengutamakan ikatan adat, sehingga bola liar ini kemana dan bagaimana, atau akan tetap menjadi bola liar sampai pada saat Penyonterengan, apalagi kita melihat bahwa keluhan masyarakat Kerinci dari tahun ke tahun adalah sarana jalan yang terkesan tidak dipedulikan oleh Pemerintahan Provinsi, termasuk pembangunan ekonomi lainnya (syamsu_12@yahoo.co.id).
0 comments:
Post a Comment