Sunday, 26 February 2017

KULIAH DI JURUSAN PSIKOLOGI

Tahun 2007, sembilan tahun lalu,  saya mulai mencari Perguruan Tinggi untuk tempat kuliah saya . Kriteria utama adalah perguruan tinggi Fovorit dengan persentase minat siswa untuk kuliah disana tinggi , kampus yang punya jurusan Kedokteran, Psikologi,Fisika, Biologi dan Teknik Sipil.  Dengan harapan saya lulus di salah satu jurusan tersebut melalui jalur PMDK ( siswa undangan pada jaman saya sekolah). Di Sumatra ada Univ. Negeri Padang, Univ. Andalas, Univ. Sumatra Utara, Univ Riau  di Jawa tujuan saya Univ.Gajah Mada, dan Univ. Diponogoro. Pilihan yang menarik secara kualitas dan  kuantitas. Perguruan Tinggi ini, punya keunggulan masing-masing. Ada beberapa pilihan formulir undangan yang datang ke sekolah dan menarik untuk diambil yakni UNP, UNAND, USU, UNDIP, IPB, UNRI dll, tapi semua perguruan Tinggi ini berjarak lebih jauh dari kampung halaman dan akan melatih kemandirian karena jauh dari keluarga. Selanjutnya mengalir begitu saja. Saya sempat mau ambil formulir IPB, USU, IAIN, UNRI namun setelah berdiskusi dengan orang tua saya memutuskan mengambil formulir undangan dari UNP dan UNDIP. Di UNP formulir saya isi dengan jurusan pilihan pertama Psikologi dan Kedua Biologi, di UNDIP meski satu pilihan yang mesti diisi namun saya malah isi dua pilihan jurusan yang dituju yakni Pendidikan Dokter dan Psikologi.
Beberapa waktu berlalu setelah mengirimkan kembali formulir ke universitas tujuan dan Ujian Nasional, saat pulang Liburan di Merlung Jambi.
HP saya berdering, ada telp dari saudara saya di Semarang, za kemarin kami ambil jurusan apa untuk PMDK ?  Saya Psikologi,  Biologi di UNP. Kedokteran dan Psikologi di UNDIP. Alhamdulillahh selamat ya za kamu diterima di Psikologi UNP. Hah benaran bang? benar tadi abang lihat di Internet, nanti untuk pengumumannya abang kirim via pos ( msklum saat itu belum familiar dengan email, internet juga masih jarang). Saya Alhamdulillah jika mememang lulus, lalu bagaimana dengan hasil di UNDIP?. Mungkin saat itu abang saya tidak ingin saya sedih, karena saya memang dari kecil terobsesi jadi Dokter. Jadi dia bilang saja belum keluar.
Penasaran, saya cari beritanya. Ternyata benar. Saya lulus di Psikologi UNP sedangkan UNDIP tidak lulus. Dulu ketika kuliah, saya masih menaruh harapan kuliah di  Kedokkteran dan di Jawa, saya pun ikut SNMPTN ulang,  mencari-cari info prosedur Pindah, dan saya mengirimkan surat ke salah satu perguruan Tinggi yang menjadi tujuan kepindahan ke PTN yang ada di Jawa. Dan surat pun di respon PTN tersebut yang isinya  menjelaskan prosedur pindah kesana. Meskipun pada akhirnya Saya tidak jadi pindah dan tetap bertahan kuliah di Psikologi UNP. Kampus Psikologi UNP memang tidak berada di Kota Padang, namun letak kampusnya sangat strategis yakni di Pusat Kota Bukittinggi yang merupakan daerah kunjungan wisatawan,  Bangunannya memang bangunan lama, suasana disana asri. Semua makanan dan jajanan yang tersedia dijamin enak begitu juga tempat wisatanya juga indah. Seperti kampus Psikologi yang lainnya di Psikologi Mayoritas adalah cewek, cowok bisa dihitung yang mengambil jurusan ini. Di kelas saya kami cuma sebelas orang satu keseblasan tim sepak bola tanpa pemain cadangan. Namun meski demikian semangat saya untuk kuliah dan tamat secepat mungkin dari jurusan Psikologi tetap jadi Motivasi. Dosen-dosen kami rata-rata masih muda. Sehingga suasana belajar menyenangkan. Dan pada akhirnya saya tamat di Psikologi UNP sesuai target yakni dalam waktu 4 tahun begitu juga dalam hal mencari kerja saya tidak perlu menganggur terlalu lama. Jadi semua itu butuh proses, libatkan Allah dalam setiap aktivitas. Apapun itu peran kita, surga tetap obsesinya.

0 comments: