Sunday, 26 February 2017

PEMUDA ITU PANTANG MENYERAH

Saya pemuda 27 tahun, Lahir dan menghabiskan masa kecil di sebuah desa kecil di kaki gunung Kerinci.

Bertumbuh dalam lingkungan yang religius dan agamais membuatnya peka dengan banyak fenomena di lingkungan sekitar. Idealismenya mengakar kuat semenjak menempuh pendidikan sekolah dasar hingga SMA di desanya di Semurup. Saat SMA dia pernah menjadi salah satu narasumber di stasiun Radio siaran Indonesia Singapura, dimana percakapanya disiarkan di radio tersebut. Idealismenya bertambah kokoh semenjak hijrah menikmati pendidikan tinggi di salah satu perguruan tinggi terbaik di Kota Padang.

Perguruan tinggi Strata 1 diselesaikannya dengan waktu 4 tahun di Program Studi Psikologi Universitas Negeri Padang. Meskipun kala mahasiswa, ia sempat mencicipi menjadi Jurnalis, terkadang ikut kegiatan sosial serta berpetualang mendaki gunung.

Bakat menulis mulai bertumbuh semenjak menjadi Mahasiswa, terutama ketika dipercaya menjadi salah satu reporter media kampus dan pengurus Himpunan Mahasiswa Psikologi di kampusnya. Beberapa karyanya sempat dimuat di beberapa media. Meskipun akhirnya Ia vakum didunia penulisan dan memilih berkarir di dunia HRD semenjak tamat dari bangku perkuliahan. Saat itu 3 hari setelah diwisuda Ia langsung mendapat tawaran kerja di salah satu perusahaan di Jakarta yang bergerak dibidang IT, karena tidak mendapat izin dari keluarga besar, dia mengurungkan niatnya hijrah ke Jakarta, dan mencoba melamar pekerjaan di wilayah sumatra barat dan Jambi, 2 minggu setelah wisuda dia langsung bekerja di salah satu biro Psikologi, saat itu dia ditugaskan untuk kantor cabang Pekanbaru. Meski akhirnya ia mengundurkan diri, dan memilih berjuang dari awal lagi di Jambi yang akhirnya membawa dia berkarir pula di pulau borneo tepatnya Kalimantan Timur. Bekerja dipulau Borneo memberikan pengalaman yang berharga baginya.

Realita kehidupan berstatus karyawan swasta, dan sempat ditolak beberapa Perusahaan setelah keluar dari Kalimantan, ini membuatnya pantang menyerah dalam meraih yang diimpikannya, karena ia mesti harus berjibaku untuk berdamai dengan keadaan. Menjaga passion dan idealisme, Reza memilih jalan menjadi seorang HRD dan meninggalkan dunia jurnalistik meski tak sepunuhnya karena dia sesekali masih mengirimkan karyanya ke media , Dia juga pernah menjadi seorang HR di salah satu grup perusahaan media terbesar di Indonesia yakni dipercaya pegang cabang Muara Enim. Hal ini memberikan tantangan terbesar, kesempatannya untuk semakin berkembang dan kesempatan belajar hal-hal baru. Setelah keluar dari perusahaan yang bergerak dibidang media, dia memilih untuk berkarir di perusahaan pembiayaan. Disini kesempatannya untuk berkembang semakin terbuka karena disini dia harus mobile ke cabang-cabang yang ada di daerah yang tentunya berada di wilayah yang berbeda-beda pula. Dan dia kembali dipercaya ditempatkan di cabang yang ada di regional Kalimantan. Saat ini dia mengelola rekruitmen 12 cabang.

Itulah yang membuat Muhammad Reza merasa lebih nyaman dengan aktivitas yang dilakukannya sekarang. Reza merasa belum mampu mengemban amanah menjadi seorang rekruiter yang ideal, bijak, dan mengabdi melakukan perekrutan karyawan, mengelola Kantor Cabang dengan produktivitas yang termasuk terbaik di Indonesia.

Pria lajang yang gemar berpetualang mendaki gunung saat menjadi mahasiswa ini meyakini bahwa di mana saja berada, di situ lah pengalaman-pengalaman, kesempatan belajar tercipta. Oleh sebab itulah, Reza merasa memiliki ruang yang sangat luas untuk beraktualisasi, menjelajah dan menganalisis keunikan masing-masing Individu yang di temuinya dalam realita perjalanan hidup.

Bagi Reza, apa yang didapatkkannya saat ini adalah hadiah dari kesabaran, kerja keras, ketekunan, sikap pantang menyerah, dan selalu menyerahkan segala urusan pada Allah. Kerja adalah Ibadah. Bukan sekedar karena ingin karir bagus, atau gaji gede. Kerja yang didapat adalah amanah yang harus dijaga dan dipertanggungjawabkan kelak. Jadi pemuda itu mesti punya jiwa pantang menyerah dalam segala hal termasuk pekerjaan.

Itulah mengapa, dia selalu tertantang dengan pengalaman-pengalaman baru dengan tempat baru.

Insya Allah amanah ini akan di jaga, dan membuat diri berbenah agar lebih baik lagi.

Balikpapan, 26 Februari 2016

0 comments: